Ngawi – Pada Rabu, 22 Oktober 2025, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ngawi melangkah maju dalam pengembangan program kemandirian dengan mengajukan sertifikasi halal untuk produk roti dan kue Lawi Bakery yang dibuat langsung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Langkah ini menjadi wujud komitmen Lapas Ngawi dalam menghadirkan produk binaan yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip kehalalan.
Proses pengajuan sertifikasi ini didampingi langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik & Giatja) bersama Kepala Sub Seksi Giatja. Pendampingan tersebut memastikan bahwa seluruh tahapan pengajuan berjalan dengan baik dan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh lembaga pemeriksa halal.
Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang diwakili oleh Dian Ammatri beserta tim, hadir langsung di Lapas Ngawi untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil produk Lawi Bakery. Pemeriksaan meliputi pengecekan bahan, cita rasa, dan kelayakan produk sebagai bagian dari proses verifikasi kehalalan.
Adapun produk yang diajukan untuk mendapatkan sertifikasi halal berjumlah sepuluh jenis roti dan kue hasil karya WBP. Produk-produk tersebut merupakan hasil dari program pelatihan keterampilan tata boga yang menjadi bagian penting dalam pembinaan kemandirian di Lapas Ngawi.
Dengan pengajuan sertifikasi halal ini, Lapas Ngawi berharap Lawi Bakery dapat semakin dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai produk yang halal, aman, serta bernilai jual tinggi. Upaya ini juga menjadi motivasi bagi WBP untuk terus berkreasi dan meningkatkan kemampuan sebagai bekal positif setelah kembali ke masyarakat.
